Jelaskan Cara Membuat Video Promosi Yang Menarik
Gunakan Sosial Proof pada Isi Konten
Mengintegrasikan data dan statistik ke dalam isi konten meruapakan cara efektif untuk memperluas kredibilitas dan memberikan bobot pada argumen konten Anda.
Namun, presentasi data harus dilakukan dengan tepat agar tidak monoton.
Dalam hal ini, tentukan data atau statistik yang benar-benar penting bagi konten Anda.
Kemudian, gunakan visual seperti grafik, tabel, atau infografik untuk menyajikannya.
Visualisasi data membuat informasi lebih mudah dicerna dan menarik bagi pembaca.
Sebagai contoh, Anda bisa melihat social proof pada isi artikel di Blog Sribu yang berjudul “10 Strategi Promo Natal untuk Tingkatkan Sales Bisnis“.
Pada konten tersebut, saya membahas tentang cara melakukan strategi promo natal untuk menignkatkan sales bisnis.
Lalu, dalam isi konten saya menyisipkan social proof berupa data konkret terkait jumlah pengguna e-commerce Indonesia yang terus meningkat, sehingga membuka potensi bisnis terutama jelang akhir tahun.
Hal ini saya buat dengan tujuan meyakinkan pembaca, bahwa konten tersebut berkualitas dengan riset serta data yang relevan.
Selain menampilkan data, sisipkan narasi atau interpretasi singkat mengenai apa arti dari data tersebut bagi audiens Anda.
Dan, pastikan Anda mencantumkan sumber data agar pembaca tahu informasi yang disajikan bersumber dari referensi terpercaya.
Terapkan Storytelling pada Isi Konten
Menerapkan storytelling dalam isi konten adalah teknik ampuh untuk membangun koneksi emosional dengan audiens.
Sebuah cerita yang menarik dapat membantu informasi disampaikan dengan lebih hidup, sehingga membuat konten jadi lebih mudah diingat dan berkesan bagi audiens.
Ketimbang sekadar menyajikan fakta atau data, bawalah audiens dalam sebuah perjalanan naratif.
Misalnya, saat membahas tentang keberhasilan suatu produk atau bisnis.
Dalam hal ini, ceritakanlah tentang latar belakang penciptaannya, tantangan yang dihadapi, keunggulan produk atau bisnis, dan atau kisah sukses di baliknya.
Dengan menyelipkan unsur human interest dan drama, konten pun dapat mendorong audiens untuk terus terlibat dan berinteraksi guna meningkatkan engagement.
Identifikasi Audiens yang Spesifik
Cara lain yang juga bisa Anda terapkan saat menentukan target audiens, yaitu mengidentifikasi audiens berdasarkan demografi, lokasi, dan psikografi.
Demografi meliputi umur, jenis kelamin, penghasilan, status pernikahan, pekerjaan, tingkat pendidikan, dan lain sebagainya.
Sementara geografi, dimaksudkan untuk mempersempit kriteria audiens berdasarkan lokasi, seperti cakupan satu kabupaten, provinsi, atau dalam jarak radius tertentu.
Kemudian, psikografi berkaitan dengan cara Anda menentukan audiens berdasarkan kepribadian, minat atau kegiatan, sikap maupun opini, dan hal lainnya yang menyangkut kepribadian.
Sajikan Konten dengan Visual Menarik
Visual adalah komponen kunci dalam konten yang efektif.
Ketika Anda mempelajari cara membuat konten yang menarik, Anda harus mengetahui beberapa hal.
Gambar, grafik, dan video adalah aspek penting yang dapat memikat perhatian audiens lebih efektif dibandingkan teks saja.
Sebuah infografik yang rapi atau foto berkualitas tinggi bisa membuat konten Anda terlihat profesional dan menambah nilai informasi yang Anda sajikan.
Semua elemen visual ini membantu meningkatkan engagement dan retensi informasi.
Namun, permasalahannya adalah untuk membuat sajian konten yang berkualitas tidaklah mudah!
Dalam hal ini, jika Anda seorang pebisnis dan bingung bagaimana cara mengoptimalkan visual dalam konten media sosial, pertimbangkan untuk memakai jasa social media marketing di Sribu.com.
Dengan begitu, konten bisnis Anda bisa terlihat jauh lebih menarik, profesional, dan berpotensi meningkatkan sales serta penjualan produk.
Contoh Promosi Produk Makanan
Contoh promosi produk makanan bisa kamu lakukan dengan beberapa cara yang sudah disebutkan tadi. Mulai dari pemberian kupon diskon, sistem buy 2 get 1, menyediakan menu spesial untuk momen-momen tertentu (Misalnya Ramadan atau Imlek).
Agar lebih menarik, kamu bisa menambahkan beberapa contoh kalimat promosi produk seperti berikut.
Mempersiapkan produksi alias "pra-produksi"
Pra-produksi adalah jembatan antara perencanaan dan produksi. Untuk pra-produksi yang sukses, jangan lewatkan:
Memberikan arahan pada video Anda - Pra-produksi bukan berarti Anda bisa sembarangan membuat video. Setelah Anda memiliki tujuan, durasi, dan anggaran yang siap, berikan arahan pada video Anda agar tidak tersesat di antara lautan promo. Apakah Anda ingin menjelaskan manfaat produk yang baru diluncurkan atau berpikir bahwa dengan menghadirkan seorang selebriti akan membuat Anda mendapatkan lebih banyak like? Pilihlah arah yang mengarah pada peningkatan percakapan positif tentang merek Anda, dan Anda sudah setengah jalan.
Menentukan nada - Salah satu cara terbaik untuk membuat orang membicarakan video promo Anda adalah dengan menentukan nada yang sesuai dengan audiens Anda. Apakah Anda ingin video tersebut lucu, percakapan, atau serius? Apa pun nada yang Anda pilih, pastikan nada tersebut sesuai dengan konteks promo Anda.
Memutuskan lokasi dan casting - Selanjutnya adalah memilih lokasi produksi dan casting. Temukan tempat pengambilan gambar dan pemeran yang sesuai dengan pesan Anda, dan siapkan deskripsi yang mendetail agar tidak keluar jalur.
Mempersiapkan naskah - Seperti video lainnya, video promosi Anda membutuhkan naskah yang kuat. Naskah harus lugas namun terperinci, dengan semua adegan dan deskripsi yang disebutkan secara berurutan bersama dengan sulih suara. Selain itu, buatlah daftar alat peraga dan audio yang Anda perlukan untuk setiap adegan. Tapi jangan lupa untuk memasangkan naskah dengan ajakan bertindak (CTA) yang jelas. Beritahu pemirsa Anda apa yang Anda ingin mereka lakukan dan lihatlah mereka melakukannya!
Membuat storyboard - Akhirnya, pra-produksi diakhiri dengan storyboard. Berikan ide-ide Anda bentuk yang konkret dengan garis besar produksi dengan mengingat tujuan dan naskah Anda. Dengan membantu Anda memvisualisasikan video dengan lebih baik, storyboard membantu mengurangi waktu dan biaya yang terlibat dalam tahap produksi dengan menghindari pengambilan ulang, pengecekan, dan pengeditan yang sering dilakukan.
Gunakan Sosial Proof pada Isi Konten
Mengintegrasikan data dan statistik ke dalam isi konten meruapakan cara efektif untuk memperluas kredibilitas dan memberikan bobot pada argumen konten Anda.
Namun, presentasi data harus dilakukan dengan tepat agar tidak monoton.
Dalam hal ini, tentukan data atau statistik yang benar-benar penting bagi konten Anda.
Kemudian, gunakan visual seperti grafik, tabel, atau infografik untuk menyajikannya.
Visualisasi data membuat informasi lebih mudah dicerna dan menarik bagi pembaca.
Sebagai contoh, Anda bisa melihat social proof pada isi artikel di Blog Sribu yang berjudul “10 Strategi Promo Natal untuk Tingkatkan Sales Bisnis“.
Pada konten tersebut, saya membahas tentang cara melakukan strategi promo natal untuk menignkatkan sales bisnis.
Lalu, dalam isi konten saya menyisipkan social proof berupa data konkret terkait jumlah pengguna e-commerce Indonesia yang terus meningkat, sehingga membuka potensi bisnis terutama jelang akhir tahun.
Hal ini saya buat dengan tujuan meyakinkan pembaca, bahwa konten tersebut berkualitas dengan riset serta data yang relevan.
Selain menampilkan data, sisipkan narasi atau interpretasi singkat mengenai apa arti dari data tersebut bagi audiens Anda.
Dan, pastikan Anda mencantumkan sumber data agar pembaca tahu informasi yang disajikan bersumber dari referensi terpercaya.
Contoh Promosi Produk yang Menarik
Lantas, apa saja sih bentuk contoh promosi produk yang menarik bagi konsumen? Berikut beberapa contohnya.
Akhiri silo di tempat kerja dengan Asana
Jenis: Pemecahan Masalah
Pahami Niche Konten
Memahami niche (tema konten) merupakan langkah awal dalam menciptakan konten yang menarik.
Pertama-tama, lakukan riset mendalam untuk mengetahui tren dan minat audiens dalam niche tersebut.
Dalam hal ini, Anda bisa menganlisis konten viral di media sosial untuk mengidentifikasi topik tertentu yang sedang hangat.
Selanjutnya, amati tren yang sedang populer dan adaptasikan ke dalam konten Anda.
Sebagai contoh, jika Anda berfokus pada tema “liburan”, Anda bisa mengidentifikasi tren seperti destinasi wisata populer, resep kue Natal, atau ide hadiah untuk Tahun Baru.
Kemudian, sesuaikan tema tersebut dengan gaya dan ide-ide yang Anda punya.
Dengan begitu, hasil konten yang Anda ciptakan pun jadi lebih menarik, relevan, dan penuh inovasi.
(Baca Juga: 35 Ide Konten Instagram Menarik Cocok untuk IG Bisnis)