Jambul Ada Di Olahraga Apa
Olimpiade merupakan salah satu kompetisi paling populer di dunia untuk multi-event. Pada 2024, Olimpiade akan diadakan di Paris, Prancis. Diikuti lebih dari 10,000 atlet. Mereka akan memperebutkan lebih dari 500 medali di 35 cabang olahraga. Dengan 45.000 volunteers turut berkontribusi menyukseskan kejuaran tersebut.
Kali ini, SAC Indonesia akan merangkum beberapa cabang olahraga paling populer dan ditonton diperlombakan di Olimpiade.
Baca Juga: 6 Fakta Menarik Tentang Olimpiade Paris 2024
Kejuaraan senam dunia tidak pernah menjadi topik utama pembicaraan di televisi. Namun, ceritanya akan berbeda jika Olimpiade yang menyiarkan, olahraga ini menjadi salah satu yang paling banyak ditonton.
Senam telah menjadi program resmi di Olimpiade sejak Olimpiade Athena 1896. Disebut sebagai salah satu olahraga yang paling terampil, senam telah menjadi olahraga Olimpiade yang paling banyak ditonton sejak tahun 1996.
Atletik disebut sebagai cabang olahraga tertua di dunia. Bahkan sejarahnya bisa ditelusuri hingga Olimpiade-Yunani kuno.
Dalam hal partisipasi, atletik juga disebut sebagai olahraga terbesar. Baik dari jumlah atlet maupun disiplin yang diperlombakan. Ketika digelar di Olimpiade, atletik akan menjadi cabor yang paling banyak disaksikan. Tiket stadion selalu habis terjual. Final estafet nomor 100m, 200m, dan 100m adalah acara yang paling banyak ditonton
Sama seperti senam, kejuaraan renang dunia juga tidak terlalu mencuri perhatian. Namun, akan berbeda jika Olimpiade yang menyelenggarakan. Renang mempunyai event terbanyak kedua setelah atletik, olahraga ini sangat populer. Itu dipengaruhi dengan persaingan antara negara dan jumlah atlet yang memiliki karier panjang di kompetisi ini.
Sepak bola memang menjadi salah satu olahraga paling popular di seluruh dunia. Di level Olimpiade, ketenaran olahraga semakin bertambah.
Sebenarnya, sepak bola tidak dimasukkan dalam tahun-tahun awal Olimpiade, namun karena perkembangannya begitu cepat, olahraga ini kemudian menjadi salah satu perlombaan utama Olimpiade.
Salah satu olahraga paling banyak ditonton di Olimpade adalah rugby. Sejak kembali ke program Olimpiade di Rio 2016, dengan format tujuh, rugby menjadi sukses besar. Tiket stadion terjual habis dan jutaan orang di seluruh dunia secara rutin menyaksikan kompetisi tersebut.
Favorit penonton lainnya di Olimpiade adalah angkat besi.
Setiap atlet angkat besi mendapat tiga kali percobaan, dan total gabungan dari dua angkatan tertinggi yang berhasil menentukan hasil keseluruhan dalam suatu kategori berat badan, masing-masing pemenang mendapat gelar atlet terkuat di kategori berat badannya. Inilah yang membuat olahraga angkat besi populer. Karena beberapa format kompetisinya begitu menegangkan.
Tenis menjadi salah satu olahraga yang begitu diperhitungkan di Olimpiade dalam beberapa tahun terakhir karena semua superstar terlibat. Nama-nama seperti Serena Williams dan tiga besar petenis lainnya, seperti Federer, Djokovic dan Nadal, menarik banyak penonton. (*)
Komet si bintang berekor.
Bobo.id - Komet adalah benda langit yang begerak mengelilingi Matahari. Komet itu bukan bintang tapi ia bercahaya dengan indahnya. Apa, ya, isi komet hingga membuatnya indah?
Ternyata komet terdiri dari tiga bagian, yaitu inti komet, koma, dan ekor.
1. Inti komet berupa bongkahan es. Di dalamnya ada kerikil, air, dan zat-zat lain. Kebanyakan komet memiliki inti dengan diameter sekitar 16 km. Wuih, kayak batu es raksasa, ya!
2. Koma adalah atmosfer yang mengelilingi inti komet. Koma terbentuk ketika komet mendekati Matahari. Koma terbentuk karena inti komet menguap kena panas Matahari hingga menjadi gas dan partikel (butiran) debu. Hmm, kandungan koma sama, ya, seperti kandungan atmosfer Bumi.
3. Ketika komet makin mendekati Matahari, gas mengembang, sehingga koma membesar. Gas itu lalu terdorong oleh radiasi Matahari sehingga membentuk ekor yang arahnya membelakangi Matahari.
Gas-gas yang terdapat pada koma dan ekornya melepaskan energi yang diserapnya dari Matahari. Hal itu membuat komet bersinar dan tampak indah.
Dari situlah Artistotle, seorang filsuf yang mengamati komet, memberi nama komet pada benda langit itu.
Kata komet atau comet berasal dari bahasa Yunani yang artinya stars with hair atau bintang berambut.
Sedangkan kita menyebutnya bintang berekor. Padahal komet bukanlah bintang, karena ia tidak mengeluarkan cahaya sendiri.
Dilihat dari periode edarnya, komet dibagi menjadi dua macam. Pertama yang periode edarnya pendek, yaitu kurang dari 200 tahun. Kedua, yang periode edarnya panjang, yaitu lebih dari 200 tahun.
Foto: Creative Commons
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
AIA Healthiest Schools Dukung Sekolah Jadi Lebih Sehat Melalui Media Pembelajaran dan Kompetisi